Senin, 25 Desember 2017

makalah mesin bubut


hallo gayss, kali ini mas ganteg bakalan posting makalah tentang mesin bubut, walau tidak 100% tulisan sendiri tapi mungkin bisa lah buat bantu bantu ngerjain tugas dari guru. atau untuk bahan bacaan penambah pengetahuan. kuy langsung geser ke bawah saja untuk mulai membacanya,

kalau bermanfaat kasih kometar yak dan kalau ada tulisan yang salah atau tidak sesuai juga tolong di komentarin yak. Terimakasih dan selamat membaca :)


MESIN BUBUT
                       
Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Manufaktur yang diampu oleh Bapak Drs.Ir.Sakuri Dahlan.M.T








Oleh:
Arif Yonandar Pramudito
16.6.26.201.C.0155




PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNIK WIWOROTOMO
PURWOKERTO
                                                               2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mesin Bubut”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.



Purwokerto, 22 Desember 2017



                       Arif Yonandar P.




DAFTAR ISI





PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang


            Sejarah berawal ketika manusia pertama kali membangun sebuah rangka kaku bantalan untuk mendukung benda kerja yang dapat diputar pada sebuah kumparan dan dipotong menjadi bentuk melingkar dengan alat genggam.



 Metode ini digunakan pertama kali untuk pembuatan mangkuk dangkal pada tahun 1200 SM dan ditemukan di sebuah kuburan di Mycenae yang diyakini telah berubah. Tak terbantahkan lagi contoh paling kuno dari seni pembubutan sejauh ini ditemukan adalah fragmen dari sebuah mangkuk kayu Etruscan, yang dibuat sekitar tahun 700 SM dan ditemukan di Makam Pejuang di Cornetto.
            Pembubut dari Timur awalnya duduk di tanah pada mesin bubut primitif mereka, dengan menggunakan satu tangan untuk memutar kumparan sambil membungkuk sementara tangan lain memegang gagang pahat.   Mereka menggunakan satu kaki untuk menjaga kestabilan mesin bubut dan bertindak sebagai alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain digunakan untuk memandu titik alat pemotongan. Alat primitif seperti mesin bubut kuno masih dapat kita lihat saat ini dan digunakan di pasar-pasar di Timur Dekat dan Asia.


Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki kiri dan kanan pada papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut, sehingga membuat kedua tangan bebas untuk memegang dan mengarahkan pahat pemotong.



Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin bubut tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi pertama yang diketahui dari mesin bubut tiang muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri di Chartres yang diberikan oleh pembubut gilda setempat untuk menghormati pelindung mereka, Saint Julien.
            Perkembangan berikutnya, terlihat di sini dalam sebuah ilustrasi dariMendelsches Bruderbuch 1395,menunjukkan bingkai bubut dan eretan yang terbuat dari kayu-kayu yang berat untuk meningkatkan kekakuan.
Kesulitan memegang alat pemotong dengan kuat ketika memotong material yang keras melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini berpegang kuat dan maju dipotong oleh sebuah slide di bawah kendali sebuah sekrup. Ini ilustrasi dari Mittelalterliche Hausbuch dari 1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.




Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena menghasilkan kecepatan konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas alat potong. Ilustrasi ini juga yang pertama menunjukkan Drive antara dua bantalan dari headstock dan sebuah tailstock dengan penyesuaian untuk memutar sekrup benda kerja panjang yang berbeda antara pusat-pusa

 
  Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai insinyur di Pengadilan Perancis, juga tertarik pada pengembangan mesin bubut dan membawa beberapa ide menjadi realitas praktis dengan membangun sebuah sekrup-pemotongan dan dua mesin bubut hias berputar.
Ilustrasidi samping ini dari buku Besson "Teater InstrumensMathématiques et des Mecanique" (1578).


Pada tahun 1615 Salomon de Caus dari wales menggambarkan sebuah mesin bubut eksentrik (Eccentric Lathe) untuk mengubah benda oval Untuk pertama kalinya mesin bubut spindle yang dapat diubah di bawah kendali eksentrik Camz terhadap tekanan tegangan tali. Ini merupakan ilustrasi awal prinsip mesin bubut.




Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut yang disebut sebagai Scew cutting lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih mengalami hambatan yang sangat ketat dengan undang-undang negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar negeri. Sementara undang-undang ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi tidak memakan waktu terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk memberikan modal pada perkembangan mesin bubut Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin bubut yang serupa dengan bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.

1.2    Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian mesin Bubut ?
2.      Bagaimana cara kerja mesin bubut ?
3.      Apa komponen dan fungsi dari mesin bubut ?

1.3  Tujuan


1.      Mengetahui apa itu mesin Bubut.
2.      Mengetahui cara kerja mesin Bubut,
3.      Mengetahui komponen dari mesin Bubut beserta fungsinya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian mesin Bubut


Pengertian Mesin Bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja dengan jalan menyayat dengan mengunakan pahat.Mesin bubut mempunyai primsip kerja sebagai berikut : 
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.Mesin Bubut di bagi menjadi beberapa jenis yaitu : 
  1. Mesin Bubut Universal
  2. Mesin Bubut Khusus
  3. Mesin Bubut Konvensional
  4. Mesin Bubut dengan Koneksi Komputer ( CNC )










                                                                                                           

2.2  Prinsip kerja mesin Bubut


Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan atau menyambung poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. 











2.3  Komponen-komponen Mesin Bubut


2.3.1        Sumbu Utama (Main Spindle)


Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa,kolet,senter tetap dan lain-lain. adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam diamana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat di geser-geser melaluihandel/tuas untukmengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap(G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saatpembubutan dintaradua senter. Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan roda gigidan roda pulley bertingkat atau pun roda tunggal dihubung kan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila hubungan diantara roda tersebut diubah-ubah menggunakan handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F).Roda (Pully V)bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau4 buah keping dengan sumbu yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat
dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja
tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan
putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut dengan
tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini
diperlukan dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk
membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong
pahat.


2.3.2        Meja Mesin (bed)


Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempatdudukan kepala lepas,eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentukalas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satuatau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaan nya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yangtidak baik atau kurangpresisi.




2.3.3        Eretan (carriage)


Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal
carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang
(cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas
(top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas
eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan
pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator
yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis danmanual.





2.3.4        kepala lepas (tailstock).


Kepala lepas sebagaimanadigunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin,
porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk
dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala
lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang
diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas
kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan
kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat
dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada
waktu membubut tirus diantara dua senter. Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang
dipasang mur, dimana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut.


2.3.5        Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa


Tuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).




besarnya kecepatan setiap mesin berbeda-beda dan dapat dilihat
pada plat tabel yang tertera pada mesin tersebut.



2.3.6        Pelat table


Pelat tabel (B), adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang menyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigi ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock).
Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan





2.3.7        Tuas Pengubah


Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa
Tuas pembalik putaran (C) digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut permukaan



2.3.8        Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama


Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.


2.3.9        Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.




2.3.10    Penjepit Pahat (Tools Post)


Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,
yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan
pada gambar 27. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4
(empat) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila
memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel
sekaligus.




2.3.11    Eretan Atas


Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01mm.




Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan
hanya dengan cara manual. Kedudukannya dapat diatur dengan
memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan untuk
membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan
menggunakan eretan atas.

2.3.12     Keran pendingin


Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannyapun halus.


2.3.13    Roda Pemutar


Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk
menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa
panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur dengan
membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut.
Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran
untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus
dimasukkan.


Transporter dan Sumbu pembawa

Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi
empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan
untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu
membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya.
Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros
yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan.














            BAB III


PENUTUP


3.1    Kesimpulan


       Mesin bubut sudah di buat manisia sejak jaman dahulu untuk mempermudah urusan manusia dalam hal membuat suatu benda. Hal ini di buktikan dengan ditemukanya catatan pada tahun 1200 SM pada kuburan di Mycenae. Yaitu sebuah mangkuk.
Kemudian seiring berjalanya waktu manusia modern membuat alat yang menjadi cikal bakal dari mesin bubut. Diantaranya orang cina dengan duduk kemudian kakinya menggerakan tuas yang menghasulkan gerakan bola balik yang memudahkan menyayat benda untuk membentuk sebuah benda, sampai pada ahirnya Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut yang disebut sebagai Scew cutting lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara bagian New England.
 Bagian bagian pada mesin bubut juga didesain untuk mempermudah dalam proses pengerjaan bahan serta untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Diantaranya tuas pengatur kecepatan untuk mengatur putaran kecepatanya, keran pendingin untuk mendinginkan benda kerja sampai meja mesin yang dibuat senyaman dan semudah mungkin untuk mengerjakan benda kerja.



DAFTAR PUSTAKA


http://ramadhanozzy.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-singkat-mesin-bubut.html http://nanafrmana.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-gambar-mesin     bubut.html
 

1 komentar:

  1. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut


    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management
    OUR SERVICE
    1.
    Coagulan, nutrisi dan bakteri
    Flokulan
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash
    Eco Loundry
    Paper Chemical
    Textile Chemical
    Degreaser & Floor Cleaner Plant

    2.
    Oli industri
    Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    3.
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Disinfectant
    Evaporator
    Oli Grease
    Karung
    Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
    Zinc oxide
    Thinner
    Macam 2 lem
    Alat-alat listrik
    Packaging
    Pallet
    CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
    Almunium

    BalasHapus